Kediri -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong literasi...
Kediri -- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak untuk mendorong literasi dan inklusi keuangan syariah dengan mengoptimalkan momentum Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah melalui program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah) 2024 yang merupakan kampanye nasional keuangan syariah selama Bulan Ramadan.
Memperhatikan hasil survey SNLIK Tahun 2022 diketahui bahwa indeks literasi keuangan di tingkat nasional masing-masing sebesar 49,68 persen dan 85,10 persen. Lebih lanjut dalam survey tersebut diketahui bahwa indeks literasi keuangan Syariah nasional sebesar 9,14 persen dan indeks inklusi keuangan Syariah sebesar 12,12 persen.
Kepala OJK Kediri Bambang Supriyanto menilai tingginya gap antara literasi/tingkat pemahaman serta tingkat inklusi keuangan tersebut menjadi latar belakang OJK berkolaborasi dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan di sektor Perbankan, IKNB dan Pasar Modal menyelenggarakan acara untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah dari tingkat pelajar.
Dalam rangka program GERAK Syariah, OJK Kediri menyelenggarakan dua kegiatan utama yaitu DAI KESYA dan Media Update.
Lomba Duta Inklusi Keuangan Syariah (DAI KESYA) merupakan kolaborasi OJK Kediri dengan industri jasa syariah yaitu bank umum syariah, BPR syariah, pergadaian syariah, lembaga pembiayaan syariah, dan pasar modal syariah menyelenggarakan dengan target peserta +452 siswa SMA/MA/Sederajat di 13 Kabupaten Kota di wilayah kerja OJK Kediri yang dilaksanakan sejak 26 Maret 2024 s.d 2 April 2024.
Siswa yang mengikuti acara tersebut akan mendapatkan pembekalan dari OJK dan industri terkait manfaat produk dan layanan keuangan syariah yang dapat digunakan oleh masyarakat dari level pelajar hingga dewasa. Pada setiap sesi pembekalan, OJK Kediri menyiapkan kuis terkait keuangan syariah dengan hadiah yang menarik.
“Kami harap pelajar dapat berperan sebagai duta literasi keuangan syariah, memiliki pemahaman terkait produk, mampu membedakan produk dan layanan jasa keuangan konvensional dengan Syariah,” kata Bambang Supriyanto dalam sambutan pembukaan.
Sementara itu dalam rangka pelaksanaan fungsi kehumasan, OJK Kediri menyelenggarakan Media Update, Rabu (27/03/2024) sebagai sarana menyampaikan perkembangan ekosistem industri jasa keuangan secara umum dan keuangan syariah dengan tema Industri Keuangan Syariah: Dulu dan Kini.
“Media Update OJK Kediri merupakan wujud sinergi OJK dengan media yang dilaksanakan secara berkesinambungan. Kami menyadari betapa pentingnya peran media dalam meningkatkan branding keuangan syariah sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat”, papar Bambang Supriyanto.
Bambang Supriyanto menyampaikan regulator telah memberikan banyak relaksasi dalam bentuk regulasi dan fatwa. Di sisi industri, pelaku usaha jasa keuangan syariah telah memperluas jangkauan infrastruktur dan inovasi produk layanan sehingga dapat lebih diterima masyarakat dan mampu meningkatkan daya saing.
Media Update kali ini menghadirkan narasumber yaitu, Rakyan Gilar Gifarulla Deputi Direktur Grup Literasi Keuangan Syariah OJK, Asep Supyadillah Wakil Sekretaris Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), dan Yanik Febriani Area Retail Transaction Bisnis Manager Bank Syariah Indonesia Kediri.
“OJK berharap rekan-rekan media yang telah mengikuti Media Update memiliki pemahaman yang lebih memadai dan bisa memperluas informasi yang disampaikan pada acara sore hari ini sehingga tingkat literasi masyarakat dan pemanfaatan terhadap industri keuangan syariah bisa meningkat,” kata Bambang Supriyanto.
COMMENTS