Madiun -- Setelah menjalankan tugas negara di wilayah rawan konflik selama 9 bulan, para prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 50...
Madiun -- Setelah menjalankan tugas negara di wilayah rawan konflik selama 9 bulan, para prajurit TNI dari Batalyon Infanteri 501/BY yang tergabung dalam Satgas Pamtas RI-PNG Mobile akhirnya kembali ke satuan mereka di Madiun. Misi penugasan di Kabupaten Maybrat, Provinsi Papua Barat Daya, berakhir dengan penuh keberhasilan dan dedikasi tinggi.
Kepulangan para prajurit disambut hangat oleh keluarga, rekan satuan, dan jajaran pimpinan TNI dalam sebuah upacara penyambutan yang sarat haru dan kebanggaan. Dengan langkah tegap dan semangat yang tak pernah padam, para prajurit membawa pulang lebih dari sekadar pengalaman mereka membawa bukti nyata pengabdian kepada bangsa dan negara.
Selama penugasan, prajurit BAJRA YUDHA tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung kehidupan sosial masyarakat setempat. Dengan pendekatan humanis, mereka berhasil merangkul hati warga Maybrat melalui berbagai program seperti pelayanan kesehatan, kegiatan bakti sosial, hingga pendampingan pendidikan bagi anak-anak di pedalaman.
"Keberhasilan ini bukan hanya milik prajurit, tetapi milik seluruh rakyat Indonesia. Kami bangga bisa membawa stabilitas dan harapan di tanah Papua," ujar Komandan Satgas, Letkol Inf Yakhya Wisnu A. S.Sos., M.Han., saat memberikan sambutan.
Dalam momen upacara penyambutan yang penuh semangat nasionalisme tersebut, Panglima Divisi 2 Kostrad juga memberikan sambutannya. “Saya mengucapkan banyak terima kasih dan rasa bangga kepada prajurit Yonif 501/BY atas dedikasi dan keberhasilan prestasi yang diraih. Kalian telah menunjukkan bahwa prajurit Kostrad bukan hanya petarung sejati di medan tugas, tetapi juga duta perdamaian yang membawa harapan dan solusi bagi masyarakat,” ujarnya dengan penuh apresiasi.
Penugasan di daerah rawan konflik seperti Maybrat bukanlah tugas ringan. Namun, para prajurit BAJRA YUDHA menunjukkan profesionalisme, keberanian, dan kedisiplinan tinggi dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan. Berkat kerja sama yang solid dan semangat pantang menyerah, mereka mampu menjalankan misi dengan nol pelanggaran dan hasil maksimal.
Tak hanya menjalankan operasi keamanan, prajurit juga menjalin kemitraan dengan tokoh adat dan pemuka agama setempat untuk membangun kepercayaan dan menciptakan suasana damai yang berkelanjutan.
COMMENTS