Agus Sucipto, S.Pd, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, bersama narasumber dari Dinas PPKB dan PPPA dan perwakila...
Agus Sucipto, S.Pd, M.Pd. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, bersama narasumber dari Dinas PPKB dan PPPA dan perwakilan guru dan siswa SMP se-kabupaten Madiun |
Madiun -- Dalam rangka meningkatkan pemahaman, penanganan, pencegahan perundungan, kekerasan dan intoleransi dilingkungan sekolah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Madiun, mengadakan edukasi yang menghadirkan narasumber dari Dinas PPKB dan PPPA setempat kepada siswa SMP, Senin (20/10/2025).
Kegiatan yang dihadiri anak didik tingkat SMP dan pendamping dari guru bimbingan konseling se-kabupaten Madiun dibuka langsung oleh kepala Dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Madiun Agus Sucipto, S.Pd, M.Pd.
Dalam sambutannya Kadin Dindikbud menjelaskan karakteristik anak itu dipengaruhi 3 lingkungan yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan lingkungan Masyarakat, Menurutnya anak yang mempunyai karakter yang baik berdasarkan Tripusat pendidikan dari pahlawan Kihajar Dewantara dengan tuntunan menghormati orang tua, bapak dan Ibu guru dan bisa menjaga diri setiap pergaulan di masyarakat .
"Kita ini sebagai pelayan dan diberi amanah oleh masyarakat untuk bisa membentuk karakteristik dari peserta didik, dan tidak cukup pembinaan hanya dari akademis saja justru anak ini akan berbahaya kalau tidak dikelola dengan baik terkait karakter", jelas Bapak Kadin Dindikbud.
Menurutnya dari karakter siswa banyak sekali aspek-aspek yang berhubungan salah satunya habit yang ada sekarang ini seperti perundungan, bullying dan kekerasan. Biasanya kekerasan itu berawal dari perundungan dan bullying serta intoleransi akan memacu kekerasan.
"Untuk itu kita tidak cukup memberi materi - materi berbasis akademik sehingga kita bisa menghadirkan narasumber dari stakeholder yang berhubungan dengan karakter salah satunya dari dinas PPKB dan PPPA dalam hal ini untuk perlindungan anak karena ekspertnya, nanti akan membesarkan hati anak-anak yang bisa diharapkan menjadi anak-anak yang bisa mengurangi tingkat perundungan, bullying dan sikap intoleransi yang berujung pada adanya kekerasan", tambahnya.
Mewujudkan generasi muda berkarakter dalam upaya pencegahan perundungan, kekerasan dan intoleransi di lingkungan sekolah dapat menjadi kegiatan rutin dan bisa berkembang juga di tingkat SMA.
Dalam kesempatan tersebut hadir pula finalis Bintang Sobat SMP Tahun 2025 Diani Atha Kirana. Siswi Kelas IX SMPN 1 Mejayan tersebut memberikan pengalamannya saat mengikuti pemilihan Bintang Sobat SMP dan memberikan motivasi kepada siswa lainnya yang hadir untuk selalu mengikuti berbagai perlombaan untuk meraih sebuah prestasi dan mengharumkan nama sekolahnya.
"Saya Bangga Menjadi duta bintang SMP, dalam proses menjadi duta bintang banyak lika-liku yang menjadikan karakter mandiri, ulet, dan bisa mengembangkan skill komunikasi", ungkap Diani yang menjabat juga sebagai sekretaris OSIS.
COMMENTS