Madiun -- Ada survey menarik menjelang Pemilihan Wali Kota Madiun 2024 di tengah dinamika politik di kota ini semakin menarik pe...
Madiun -- Ada survey menarik menjelang Pemilihan Wali Kota Madiun 2024 di tengah dinamika politik di kota ini semakin menarik perhatian berbagai kalangan. WE Institut sebagai lembaga penelitian kebijakan dan opini publik yang bersifat non-profit, merilis hasil survei terbaru ihwal potret pemilih dan pemetaan isu. Penelitian ini guna memahami arah dan prefrensi politik warga Madiun menjelang hari pemungutan suara.
Sugeng Siswanto Direktur WE Institut mengatakan survei dilakukan pada periode 22-27 Juli 2024 di tiga kecamatan di Kota Madiun.
populasi survei ini adalah seluruh warga Kota Madiun, yang punya hak pilih dalam Pilihan Wali Kota, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah saat survei dilakukan. Metode pengambilan data dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 400 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan tingkat kesalahan/Margin of Error (MoE) 4,9% dan tingkat kepercayaan 95%.
"Penelitian ini dapat dianggap representatif dari keseluruhan populasi pemilih di Kota Madiun dengan akurasi yang tinggi. Untuk sumber dana penelitian ini adalah mandiri" kata Sugeng kepada sejumlah wartawan di Hotel Merdeka Madiun, Senin (05/08/2024).
Terdapat beberapa temuan menarik dalam survei ini. Terkait popularitas dari enam tokoh yang ditanyakan dalam pertanyaan tertutup, Maidi menjadi tokoh paling popular atau dikenal luas oleh masyarakat dengan presentase 100 persen, Inda Raya Ayu Miko 98,80 persen, F. Bagus Panuntun 85,50 persen. Sementara nama lain, mendapatkan presentase di bawah 75 persen. Kemudian, pada pertanyaan terbuka (top of mind) tokoh atau sosok yang dinilai akan maju menjadi calon wali kota Madiun, yaitu Maidi dengan 73,30 persen, Inda Raya Ayu Miko 5,00 persen, dan Bonnie Laksamana 3,30 persen.
Sementara nama lainya, mendapatkan presentase di bawah tiga persen.
Dalam pertanyaan tertutup terkait elektabilitas (tingkat keterpilihan) terhadap enam tokoh yang berpeluang maju sebagai calon wali kota Madiun, nama Maidi menempati posisi pertama dengan 70,70 persen, disusul oleh Inda Raya Ayu Miko 13,50 persen, dan Bonnie Laksamana 8,00 persen. Sedangkan, nama lainya mendapatkan presentase di bawah lima persen. Lebih lanjut, terkait elektabilitas wakil wali kota, F. Bagus Panuntun menjadi teratas dengan 47,00 persen dan Inda Ayu Miko 33,90 persen. Sementara, nama lain hanya mendapatkan presentase di bawah lima persen.
Faktor yang dapat menentukan sekaligus memengaruhi pilihan pemilih di antaranya, visi misi dan program kerja (85,20 persen), pengaruh keluarga (11,00 persen), dan pemberian uang (1,10 persen). Sementara, faktor lain mendapatkan presentase di bawah satu persen. Kemudian, platform media seperti televisi, media sosial dan media luar memiliki pengaruh signifikan dalam memengaruhi keputusan pemilih dalam menentukan pilihannya dengan presentase lebih dari 50 persen. Penuntasan kemiskinan menjadi isu atau masalah yang perlu menjadi program prioritas para calon wali kota-wakil wali kota dengan presentase sebesar 76,60 persen, pengangguran (13,00 persen) dan masalah kriminalitas (9,80 persen). sementara, isu lain mendapatkan presentase di bawah satu persen.
Pemerintah Kota Madiun di bawah kepemimpinan Wali Kota Maidi dan Wakil Wali Kota Inda Raya Ayu Miko dinilai telah menunjukkan kinerja yang sangat baik, dengan berbagai program inovatif serta berhasil memajukan pembangunan kota secara signifikan. Hasil survei menunjukan program paling memuaskan Pemerintah Kota Madiun yakni, Madiun Kota Membangun (49,10 persen), Madiun Kota Pintar (24,80 persen) dan Madiun Kota Peduli (14,80 persen).
Selain itu, tingkat kepuasaan masyarakat terhadap Wali Kota Maidi mendapatkan presentase lebih dari 90 persen (52,00 persen sangat puas dan 42,70 persen cukup puas), pun dengan Wakil Wali Kota Inda Raya Ayu Miko yang mendapatkan presentase kepuasaan lebih dari 90 persen (48,70 persen sangat puas dan 46,00 persen cukup puas). Secara siginifikan, masyarakat Kota Madiun menilai bahwa Pemerintahan Kota Madiun berkembang semakin baik dengan presentase 95 persen.
Secara keseluruhan, survei ini menunjukan dominasi Maidi sebagai kandidat terkuat calon walikota dari sisi elektabilitas, baik melalui pertanyaan tertutup maupun terbuka. Meski begitu peluang kandidat lain untuk memenangkan kontestasi Pilwali Madiun tetap terbuka. Hal ini karena konsistensi pemilih dalam memilih calon hanya mencapai 39,20 persen, sehingga 60,80 persen pemilih masih berpotensi untuk merubah pilihannya hingga hari pemilihan.
Dalam berbagai simulasi pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota, pasangan Maidi-F Bagus Panuntun berpeluang besar untuk menang dengan presentase lebih dari 70 persen di setiap simulasi, mengingat keberhasilan Maidi dalam membangun Kota Madiun dan gagasan perubahan yang dibawa oleh F. Bagus Panuntun. Namun, mereka juga harus mewaspadai Bonnie Laksamana dan Inda Raya Ayu Miko, yang merupakan penantang serius dengan basis dukungan solid.
Potret pemilih Kota Madiun menunjukkan bahwa program kerja dan media kampanye menjadi faktor utama yang memengaruhi dan membentuk preferensi pemilih. Namun, masyarakat tetap cenderung memilih calon berdasarkan kinerja yang baik dan rekam jejak jelas. Selain itu, mayoritas pemilih menjatuhkan pilihan mereka berdasarkan keputusan pribadi (diri sendiri), menunjukan independensi dalam proses pemilihan.
COMMENTS