Madiun -- Sebagai stasiun kelas 2 yang terletak di jantung Kabupaten Madiun, Stasiun Caruban (CRB) menjadi salah satu simpul pen...
Madiun -- Sebagai stasiun kelas 2 yang terletak di jantung Kabupaten Madiun, Stasiun Caruban (CRB) menjadi salah satu simpul penting dalam jaringan perkeretaapian nasional di wilayah Jawa Timur, khususnya di jalur lintas selatan. Berada di bawah wilayah operasional PT KAI Daop 7 Madiun, Stasiun Caruban melayani mobilitas masyarakat dari wilayah Kabupaten Madiun dan sekitarnya dengan rata-rata 6.000 hingga 7.000 penumpang naik dan turun setiap bulan.
Terletak strategis di Kelurahan Krajan, Kecamatan Mejayan, yang merupakan pusat pemerintahan Kabupaten Madiun, stasiun ini menjadi penghubung vital bagi warga yang hendak melakukan perjalanan ke berbagai kota seperti Surabaya, Yogyakarta, Jakarta, Kiaracondong (Bandung), Semarang, Cirebon, maupun Kediri, Blitar, hingga Malang. Hal ini menjadikan Stasiun Caruban sebagai pilihan utama masyarakat untuk perjalanan regional maupun antarkota.
Saat ini, Stasiun Caruban melayani sejumlah KA jarak jauh, seperti:
• KA Brantas, KA Kahuripan, KA Singasari, KA Kertanegara, KA Malioboro Ekspres (Kertosono–Kediri–Tulungagung–Blitar–hingga Malang)
• KA Jayakarta, KA Logawa, KA Gaya Baru Malam Selatan, KA Pasundan, KA Sri Tanjung, KA Malioboro Ekspres (Kertosono–Jombang–Mojokerto–Surabaya Gubeng–hingga Probolinggo–Jember–Banyuwangi)
• KA Jayakarta, KA Bangunkarta, KA Gaya Baru Malam Selatan, KA Singasari (Solo–Yogyakarta–Purwokerto–Cirebon–hingga Pasar Senen Jakarta)
• KA Brantas (Solo–Semarang–Pekalongan–Tegal–hingga Pasar Senen Jakarta)
• KA Pasundan, KA Kahuripan (Solo–Yogyakarta–Kutoarjo–Tasikmalaya–hingga Kiaracondong Bandung)
Dengan jumlah penumpang rata-rata lebih dari 200 orang per hari, tren mobilitas yang dilayani menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun ke tahun. Angka ini menjadi indikator meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi kereta api, serta dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi dan konektivitas wilayah.
“Stasiun Caruban memiliki posisi yang sangat penting, karena tidak hanya menjadi pintu gerbang utama keluar-masuk Kabupaten Madiun, tetapi juga menghubungkan pusat pemerintahan dengan berbagai destinasi strategis lainnya,” ujar Rokhmad Makin Zainul, Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun.
Fasilitas yang tersedia di Stasiun Caruban pun terus ditingkatkan untuk memberikan kenyamanan kepada pelanggan.
Saat ini telah tersedia:
• Ruang tunggu dengan kapasitas memadai
• Musala, toilet bersih, serta area parkir untuk roda dua dan empat
• Layanan pembelian tiket daring dan manual melalui Loket Box
• Peron dengan akses yang ramah bagi penyandang disabilitas
• Dukungan moda transportasi lanjutan seperti angkutan daring dan angkutan umum lainya
“Dengan pertumbuhan jumlah pengguna dan letaknya yang berada di pusat pemerintahan, Stasiun Caruban akan terus kami dorong untuk menjadi representasi layanan kereta api yang modern, aman, dan nyaman di Kabupaten Madiun,” tambah Zainul.
Tak hanya melayani masyarakat Mejayan, Stasiun Caruban juga menjadi andalan bagi warga dari kecamatan lain seperti Saradan, Balerejo, Wungu, hingga sebagian wilayah perbatasan Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Magetan. Mobilitas dari dan ke wilayah ini tidak hanya mencerminkan kebutuhan perjalanan kerja dan keluarga, namun juga perjalanan pelajar, serta sektor ekonomi dan wisata.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya, Stasiun Caruban diyakini akan terus berkembang menjadi pusat konektivitas di Kabupaten Madiun, memperkuat integrasi wilayah melalui transportasi yang andal dan terjangkau.
COMMENTS