Madiun – Kota Madiun mendapat kehormatan menjadi tuan rumah dalam ajang penganugerahan UI Green City Metric 2025, Kamis (02/10/...
Madiun – Kota Madiun mendapat kehormatan menjadi tuan rumah dalam ajang penganugerahan UI Green City Metric 2025, Kamis (02/10/2025). Kegiatan yang biasanya digelar di Kampus UI tersebut, kini untuk pertama kalinya di Kota Pendekar. Berlokasi di Hotel Mercure, kegiatan ini turut dihadiri puluhan kepala daerah dari berbagai kota dan kabupaten se-Indonesia peserta UI Green City Metric.
Wali Kota Madiun, Dr. Maidi dalam pertemuan tersendiri menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih atas kepercayaan menjadi tuan rumah dalam ajang ini.
“Kita terima kasih sekali UI Green City Metric ada di Madiun. Dan kepala-kepala daerah yang bekerja keras membangun kota berkelanjutan hadir di sini semua. Walaupun kita kota kecil, bahkan ada yang jauh dari luar Jawa, mereka datang. Itu menandakan semua serius,” Ujar Wali Kota.
Selain menjadi tuan rumah, Pemkot Madiun juga berhrasil meraih empat penghargaan sekaligus. Menjadikan Kota Pendekar menempati posisi kedua secara nasional. Yakni, Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Energi dan Perubahan Iklim Ketiga di Indonesia, Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Tata Kelola Limbah Kedua di Indonesia, dan Kota Paling Berkelanjutan dalam Bidang Akses dan Mobilitas Kesatu di Indonesia. Satu lagi merupakan kategori utama. Yakni, Kabupaten/Kota Paling Berkelanjutan di Indonesia. Untuk kategori ini kota kita menduduki peringkat kedua.
Wali Kota menyampaikan capaian ini menjadi penyemangat sekaligus memberi dampak nyata bagi masyarakat.
“Penghargaan ini harus bisa dinikmati masyarakat madiun kota semuanya, bukan kita yang menikmati, tapi semua masyarakat,” ungkapnya.
Kepala UI GreenMetric, Dr. Vishnu Juwono, menegaskan bahwa pembangunan berkelanjutan sangat diperlukan di era industrialisasi seperti sekarang ini.
Kota atau kabupaten yang berkelanjutan keberadaanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena nantinya terkait dengan peningkatan kualitas hidup setiap kota dan kabupaten pastinya ingin maju, masyarakatnya sejahtera, tambah sehat, pendidikanyakualitasnya baik, bebas dari korupsi, polusi udara minim, udara bersih,” tegasnya.
Dirinya juga menambahkan, bahwa penilaian UI Green City Metric melalui enam indikator utama, di antaranya tata Kelola limbah dan sampah, tata kelola air, akses dan mobilitas, hingga energi berkelanjutan.
“Semua dokumen tersebut di-review secara komperhensif oleh para akademisi terutama akademisi Universitas Indonesia, sehingga memastikan bahwa kualitas dokumen yang dikumpulkan, foto yang dikumpulkan, dokumen kebijakan yang dikumpulkan benar benar valid,” jelasnya.
Sebanyak 71 kota dan kabupaten turut berpartisipasi pada ajang tahun ini, jumlah ini meningkat tujuh peserta dibanding tahun sebelumnya. Hal ini merupakan wujud kesadaran pemerintah daerah terhadap pembangunan berkelanjutan semakin meluas, tidak hanya di kota besar, namun juga dari berbagai daerah di Indonesia.
Vishnu mengapresiasi inovasi dan pencapaian yang diperoleh Kota Madiun. Menurutnya, keberhasilan menduduki peringkat kedua menunjukkan langkah yang dilakukan pemerintah daerah.
“Harapanya dengan inisiatif ini kita menginspirasi para wali kota dan bupati. Harapannya para pemimpin daerah itu juga membuat kebijakan yang pro lingkungan, yang pro berkelanjutan, yang pro menciptakan kualitas yang lebih baik karena ya dampaknya pasti yang merasakan adalah masyarakat,” pungkasnya.
COMMENTS